Senin, 26 Oktober 2020

Ayo Terbitkan Buku dari Resume atau NgeBlog

 



Alhamdulillah malam ini peserta Pelatihan Belajar Menulis mendapatkan nutrisi semangat lagi untuk terus menulis dan akhirnya menerbitkan buku. Disampaikan oleh narasumber yang sudah tidak asing lagi namanya di group ini, Brian Prassetyawan. Sudah kenal kan? Ya, meskipun baru kenal lewat dumay atau dunia maya.

 Pak Brian merasa senang sekali  diberi kesempatan untuk sharing tentang dunia menulis yang memang menjadi hobinya.

Namun malam ini Beliau  akan membahas hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyiapkan kumpulan resume untuk menjadi naskah buku. Dengan tujuan menjelaskan  kalau mungkin ada yang  masih bertanya-tanya, bagaimana kelanjutan proses penerbitan buku jika sudah menyelesaikan 20 resume. Apakah harus melalui penerbit yang ditentukan pelatihan belajar menulis,atau bagaimana ? Lalu bagaimana menyusun kumpulan resume dalam bentuk format buku ?

 

Pak Brian Berbagi Cerita tentang Awal Menulis Buku

Namun sebelum membahas tentang hal di atas, Pak Brian  ingin sedikit sharing tentang awal mulanya menulis buku

Berawal dari   ngeblog sejak tahun 2009. Namun keinginan untuk membuat buku baru muncul pada akhir 2013. Keinginan tersebut masih ada jejak digitalnya,yang saat itu  ingin menerbitkan buku pada 2014.

 Bisa dilihat di: https://www.liputan6.com/citizen6/read/782602/resolusi-2014-mencipta-buku-setahun-satu

 Pak  Brian awalnya tidak punya mentor yang membimbing. Beliau tidak tahu harus masuk di komunitas apa. Hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri yaitu nulisbuku.com. Disitu memang gratis, tapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika mau dua hal itu harus bayar. Biayanya mungkin hampir sejuta. Namun karena masih kuliah beliau berpikir tidak  mungkin mengeluarkan biaya sebanyak itu. Benar-benar  tidak tahu tempat lain untuk menerbitkan buku secara self publishing. Sehingga menjadikan  semangat naik-turun dan akhirnya vakum. File naskah tersimpan saja di dalam laptop bertahun-tahun

Pada tahun  2019  pak Brian  mulai bangkit lagi karena tidak sengaja menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Terbukalah dalam benaknya  bahwa menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan dengan adanya penerbit indie.

semangat muncul kembali dan menyelesaikan naskah hingga akhirnya pada Oktober 2020 mengirim naskah buku pertama  ke salah satu penerbit Indie.Perlu waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertama saya terbit.

 


Setelah buku pertama terbit, barulah ketemu dengan grup pelatihan belajar menulis. Ketika itu memasuki gelombang 4. Pak Brian merasa senang sekali berada satu grup dengan guru-guru yang juga suka menulis. Semangat menulis menjadi berkali-kali lipat hingga menerbitkan buku solo pada Mei dan Juni 2020

ini buku kedua (Mei 2020)




Ini buku ketiga (Juni 2020)

 


Penjelasan Pak Brian kepada peserta gelombang 16 dalam Menerbitkan Buku

Pak Brian mengatakan bahwa para peserta ini  beruntung bisa bergabung di grup ini. Banyak informasi yang akan didapatkan dalam mnerbitkan buku

 Berikut beberapa hal yang perlu dipahami :

1.      Peserta tinggal pilih mau menerbitkan buku dimana dan mendapat bimbingan.

2.      Pelatihan belajar menulis tidak menentukan penerbit tempat para peserta menerbitkan buku. Silahkan bebas memilih penerbit. Pertemuan sebelumnya sudah ada Cak Inin dari Kamila Press dan Pak Thamrin Dahlan dari YPTD. Sudah tahu kan  ketentuan/persyaratan dari tiap penerbit tersebut?

3.  Maka yang sebaiknnya dilakukan adalah memahami betul ketentuan tiap penerbit dan memilih yang cocok

4. Format naskah buku tidak ditentukan dari pelatihan belajar menulis, tapi menyesuaikan penerbit yang dipilih. Karena bisa saja antar penerbit beda format settingannya

5. Dua puluh tulisan resume digabung dalam satu file microsoft word

6.  Pak Brian juga memberikan pilihan yaitu menerbitkan buku lewat Beliau

     Bekerja sama dengan sebuah penerbit indie. Contohnya, penerbit ini telah menerbitkan      bukunya bu Aam.

      Inilah caranya jika  menerbitkan buku  lewat penerbit rekanan Beliau (GEMALA)

Pertama, 20 tulisan resume digabung dalam satu file microsoft word. Nah settingan file microsoft word ini perlu disesuaikan dengan format penerbit.

Kalau format penerbit rekanan pak Brian sbb :

Ukuran kertas A5 (14x20cm)

Huruf times new roman, ukuran 12

Spasi 1,5

Margin 2 cm semua

Paragraf rata kiri-kanan (justify)

     Kemudian masukkan juga kelengkapan naskah dalam file naskah kumpulan resume

Kelengkapan naskah yaitu:

cover ( judul buku dan nama penulis saja), kata pengantar, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat)

Urutannya:

Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

Isi naskah

Profil Penulis

Sinopsis

Semuanya dalam satu file. Tidak dipisah-pisah menjadi beberpa file. Jika sudah siap, silakan kirim ke WA pak Brian

Untuk di penerbit rekanan Beliau, tidak ada batas minimal jumlah halaman. Hanya 30 halaman A5 saja tetap diterbitkan. Kalau resume ini nanti pasti lebih dari 90 halaman A5. Jadi tidak perlu ragu pada resumenya masing-masing

Untuk menerbitkan di penerbit rekanan Beliau biayanya Rp. 300.000

Penulis mendapat fasilitas penerbitan:

Desain cover

ISBN

Layout

Edit ringan

2 Buku bukti terbit

E-Sertifikat

 

Rinciannya sebagai berikut :

1.      Biaya pracetak  (Lay out, ISBN, cover, editor):  Rp 300. 000,00

2.      Waktu yg dibutuhkan hingga terbit kurang lebih 1 bulan

3.      Biaya per bukunya harga cetak per buku tergantung jumlah halaman. Sebagai gambaran: 100 halaman A5 = 33.250

4.      Kualitas kertas, jilid dll Kualitas seperti penerbit pada umumnya. Kertas bookpaper 57 gram, jilid lem panas

5.       Cover : soft cover bahan art carton 260 gms, binding, laminating glossy Wrapping plastik

 

Beberapa hal penting terkait dari  resume menjadi buku

Saya rangkum dari hasil tanya jawab, diantaranya sebagai berikut:


 Perlunya motivasi dan kepercayaan diri dalam menulis

Jika motivasi dari diri sendiri, ada kemungkinan akan naik-turun. Maka sebaiknya ikutan komunitas, seperti pelatihan belajar menulis ini. Untuk percaya diri, Pak Brian banyak membandingkan buku-buku dari berbagai penerbit indie. Ternyata isi tulisannya tidak harus yang berat-berat. Tulisan tentang keseharian saja bisa diterbitkan.

 Ilmu mengedit bisa dimulai dari dua hal sederhana:

1. Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat

2. Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung  akan membingungkan

 

Di group ini ada 4 penerbit.

1.      Kamila Press: Cak Inin

2.      YPTD: Pak Thamrin Dahlan

3.      Gemala: Brian

4.      Oase Pustaka: Bu Kanjeng

 

Dalam penyusunan resume untuk diterbitkan buku, tidak ada batas waktunya. Sederhana saja,  20 resume digabung jadi satu dan dirapikan. Ditambahkan kelengkapan naskah. Baca ulang lagi + edit, selesai.

 Tidak berlaku ketentuan penulisan ilmiah. Jadi simpel saja. Ada 20 resume berarti ada 20 bab.

Pelatihan ini menyediakan 30 pertemuan. 20 resume batas minimal saja. Kalau membuat lebih dari 20 ya lebih bagus

 Nah, kalau mau menerbitkan buku selain kumpulann resume juga boleh. Kumpulan puisi misalnya. Format sama dan minimal jumlah puisinya adalah 20


 Untuk isi buku selain kumpulan resume sangat boleh ditambah dari sumber lain, tetapi masih tentang cara menulis. Justru itu yang diharapkan. Tapi kalau ada mengambil dari sumber lain, jangan lupa buat daftar pustakanya

 

Langkah awal untuk menjadi penulis buku antara lain adalah ikut komunitas menulis seperti pelatihan belajar menulis ini. Lalu rajin menulis di blog. Kumpulan tulisan di blog bisa dibukukan. Ini adalah konsep yang diterapkan Om Jay.

Maka itulah gunanya blog. Menampung tulisan-tulisan kita. Kalau sudah banyak, kita tinggal pilih-pilih tulisan mana yang mau dibukukan

 

 Untuk kiat-kiat menulis Pak Brian yaitu apa saja bisa ditulis. Jangan ragu pada tulisan kita. Karena tulisan yang kita anggap biasa, bisa saja dianggap luar biasa bagi orang lain. Tidak perlu memikirkan bahwa menulis itu harus begini, harus begitu. Mulai aja dulu.

Pada dasarnya Pak Brian  tidak punya hobi menulis. Namun sejak ngeblog, hobi menulis menjadi muncul. Beliau mempelajari tentang menulis secara otodidak lewat internet atau buku. Maka sebenarnya Beliau pun masih perlu banyak belajar tentang menulis. Untuk di grup 16 ini ada Pak Opin dan Pak Rizky, rekomendasi dari Beliau.

Rencana selanjutnya, blog Pak Brian  www.praszetyawan.com akan dibuat jadi 5 buku. Lalu mengajak siswa kelas beliau menerbitkan buku antologi. Ada mimpi juga untuk membentuk komunitas guru penulis Jakarta. Semoga semuanya terwujud Pak Brian...Aamiin

 

Nah, saatnya Pak Brian memberikan kesimpulan pelatihan belajar menulis malam ini.

 Sekarang ini menerbitkan buku semakin mudah. Tulisan apapun bisa diterbitkan. Ditambah lagi bapak/ibu sudah bergabung dengan grup ini. Jalan yang harus dilewati untuk menerbitkan buku semakin jelas dan terbuka. Maka mari tuntaskan sampai buku terbit. Jangan berhenti di satu buku. Mudah-mudahan berlanjut menerbitkan buku kedua, ketiga, dan seterusnya

 

Alhamdulilah...

Terimakasih Pak Brian atas penjelasan semuanya, terutama yang berhubungan erat dengan yang telah dilakukan para peserta di setiap Senin, Rabu dan Jumat malam. Jadi ada jalan terang untuk mewujudkan mimpi menerbitkan buku. Aamiin


3 komentar:

  1. Alhamdulillah ...

    tapi kok masih belum rapi ya spasinya, padahal di draft word saya sudah rapi

    BalasHapus
  2. Terimakasih Bu sudah membuat resume. Saya apresiasi ada rangkuman dari hasil tanya jawab. Menambah nutrisi resume.

    Sedikit saran saja. Silakan lebih dipilah mana isi materi yang penting untuk diulas dalam resume. Jadi tidak semua isi materi saya, masuk resume semua.

    BalasHapus
  3. Terimakasih pak Brian...hehe..lha penting semua menurut saya😊
    Kalau cepat selesainya, saya sedikit memang mengulasnya🤭🙏

    BalasHapus

Day 24 R/Kamis, 040424/Bukber at Home