catatan tanggal 4 Maret 2021/ 20 Rajab 1442
Hari Kamis malam Jum'at kedua kami membersamai ibunda. Atas permintaan beliau setelah 40 hari wafatnya bapak kami yang biasa kami memanggil kakung. Oya kalau ibunda, kami memanggil Ayi. Kata Ayi di malam 40 harinya kakung " Lha iyo mengko lak sepi yo nek wis bar patang puluhe," (lha iya, nanti jadi sepi ya kalau sudah selesai 40 harinya kakung), sambil keluar air mata. Memang di keluarga kami mengadakan yasin tahlil setiap malam jum'at setelah tujuh hari sampai 40 hari. Alhamdulillah jama'ah tahlil ibu-ibu aetelah maghrib, dan dilanjut jamaah tahlil bapak-bapak setelah isya'. Oleh karena itulah Ayi kemudian meminta masih terus ada yasin tahlil di malam Jum'at namun keluarga saja.
Di malam Jumat pertama, Ayi yang masak, lalu untuk kali ini kami putra-putri serta para menantu dan cucu berunding untuk membawa makanan dari rumah masing-masing. Kalau sebelumnya acaranya setelah maghrib, mulai kali ini bukber di rumah Ayi.
Hari Rabu sudah mulai ramai di WAG Big Family JasMin. Ada yang tanya besuk bawa apa, besuk masak apa. Oseng pentol, sambal penyet, sudah muncul. "Lha kok yang enteng-enteng sudah ada yang bawa, terus qta bawa apa ya Bah," tanyaku ke abah sambil terus cari ide. Lalu saya ikutan ngobrol di WA, "yang penting bawa ya, bawa apa saja, sambil saya beri icon senyum. Hehe..ya beginilah nasibnya kalau kurang punya keahlian dalam masak memasak. eh, syukurlah tiba-tiba abah punya ide yang cemerlang "Bawa krupuk pecel saja, gampang dan kalau ada yang comment sambalnya kurang bagaimana kan yang buat bukan kita," haha..edisi kurang pe dhe karena yang lain pinter masak. Abah juha paham kemampuan istrinya.
Berangkatlah kami esuk hari atau Kamis pagi ke pasar untuk beli sayuran dan lainnya. Sudah lama tidak ke pasar, karena memang jarang masak. Terkadang belanja di depan sekolah atau di depan pabrik rokok Sampurna.
sore hari setelah siap semua, "cekrik" kamera realme menampakkan krucel atau krupuk pecel di WAG. comment dari keponakan Jakarta disusul yang lainnya. Ya, syukurlah, dengan menu yang sederhana dan mumer ternyata banyak yang suka. Tetap keren juga saat bersanding dengan menu-menu lainnya.
Namun itu semua tidak tujuan utama. Yasin dan Tahlil mendoakan Kakung serta membersamai Ayi adalah harus diniatkan pertama. Keluar air mata saya di maljum kedua ini setelah melihat foto almarhum bapak yang ada di buku Yasin Tahlil yang saya baca.
Astaghfirullahal'adziim, Ya Allah...semoga Engkau mengampuni dosa hamba-hambaMu ini..Aamiin