#catatan2Ramadhan
*Rabu, 140421
Hemm....saya yakin, yang melihat foto di atas pasti akan memilih yang kolak tiktok. Lebih menarik warnanya serta terlihat isinya lengkap. Kalau saya memilih kolak buatan sendiri saja, meskipun warnanya kurang menarik, tapi bisa benar-benar merasakan. Oya, yang sedang membaca inipun sama-sama hanya melihat gambar ya, jadi gak milih semuanya donk.
Okay, tidak mengapa, yang penting saya mau bercerita di hari kedua Ramadhan saya. Saya ambil tema tentang makanan saja, yaitu kolak. Kolak yang biasanya sebagai makanan pembuka saat berbuka puasa, tentulah sudah tidak asing lagi, khususnya di Indonesia. Di kiriman WA tiktok itu juga menempati tampilan pertama. Nah, untuk lebih lengkapnya tentang asal-usul kolak dan sebagainya silahkan searching sendiri ya😊.
Di Bulan Ramadhan tahun ini, sebenarnya sudah berniat untuk mengurangi menu-menu yang kurang sehat, penyebab kolesterol, asam urat, diabet dan penyakit lainnya. Ingin mengikuti sunnah nabi, yaitu berbuka dengan 3 kurma, dan minum air putih, lalu sholat, setelah itu baru makan. Namun karena request dari ibunda, ya apalah daya seorang ananda😍🥰 Apalagi hanya bertugas mengolah saja, karena bahannya sudah tersedia semua.
Alhamdulillah ada yang memberi pisang hasil panen, dan bahan lainnya ibu yang beli sekalian ke pasar. "Nanti kelapanya tak belikan yang parutan saja ya," terdengar suara ibu saya di telepon dalam bahasa Jawa dan yang sudah paham anaknya pasti akan menjawab ya.
Saya pun sudah paham kolak kesukaan ibu saya, yaitu santan kental dan manis serta terasa gurihnya juga. Jadi harus pas takaran saat memberi gula dan garam.
Sejak dulu saya masih ingat bagaimana kalau ibu saya masak kolak. Pasti akan mengambil dulu di mangkok lalu ambil santannya yang atas atau bahasa Jawa "kanilnya". Budhe atau bulek saya kalau akan memberi kolak ke ibu saya juga demikian. Namun Alhamdulillah, meskipun begitu, ibu saya diberi Allah kesehatan. Pernah saat dicek up pra operasi semuanya sehat. Kolesterol, asam urat normal.
Mau tau rahasianya? ternyata adalah, karena ibu saya juga suka mengonsumsi obat obatan herbal. Misalnya daun binahong yang baru dipetik dari pohonnya, dicuci langsung didhahar. Sering juga membuat minuman juz wortel dicampur nanas, lobak dan kemiri. Sering juga minum juz wortel ditambah buah-buahan yang ada di kulkas semua dicampur. Kalau ada pohon kersen, ibuk juga langsung dhahar itu setelah dicuci. Semoga Allah SWT selalu memberi kesehatan pada ibuk saya dengan penuh ketqwaan dan amal shalih..Aamiin
#latepost in blog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar