Pulangnya saya membeli es sup buah. Tergiur dengan segarnya es satu plastik hampir penuh yang berada di dekat pintu Puskesmas. Mungkin harganya sepuluh ribu, dalam hati saya. MasyaAllah ternyata lima ribu saja, bahkan itupun awalnya tidak mau saya bayar. Yaa...karena wali murid yang berjualan.
Sama sekali tidak tau kalau sebenarnya tidak boleh minum es setelah booster, karena tidak ada pesan apa-apa dari ibu yang menyuntik tadi. Sampai di sekolah dengan santainya saya minum, namun hanya dengan sendok demi sendok, tidak minum di gelas. Lalu saya tawarkan ke ustadzah-ustadzah yang sedang berkumpul mengepung nasi tumpeng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar