Sabtu, 09 April 2022

Ramadhan hari ke 6, 7, 8, 9, 10

Jum'at/080422
Mencoba merangkai  kata waktu sahur akan berakhir. "Ngapunten buk, ibuk mboten pernah kepikir begini nggih, ow yo... anak-anakku ngelingke aku, Yo wis lah aku tak leren dhisik." Sekali-kali nuruti anakku. Ternyata tidak berhasil juga,  tetap ingin pergi ke pasar, sambil ke BRI, kata ibuk.
akhirnya berangkatlah kami bertiga. Saya bilang jam 07.00 namun jam 08.30 baru barangkat. Baru masuk halaman BRI, sudah ada bapak-bapak yang menyapa dan berkomentar,  mbah kok taksih teng peken? MasyaAllah,  memang sudah terlihat sangat sepuh untuk berjalan senidian ke temapt-tempat umum.  
lalu sampai pasar, Ya Allah... semua menyapa dengan wajahnya masing-masing. ada yang keheranan baru beberapa hari dari peristiwa  kok sudah ke pasar, ada yang  bersyukur sudah sembuh, bahkan ada yang samapi keluar air mata. Hehe...ikutlah air mata saya juga keluar, sambil mengawal ibunda di belakangnya. 
😭Krn hampir semua bilang...lho kok mpun teng peken Mbah..., selain itu juga melihat ibuk masih urusi uang n uang arisan🙈🤦‍♀️
Ya Allah....setelah kami semua mengingatkan ibunda kami, namun belum bisa, akhirnya kami hanya pasrah dengan BERDOA dan BERDOA...
Dari pasar hari Jum'at ini saya jadi tahu kronologi ibu kami pingsan di pasar. Beberapa orang yang bercerita sebagai berikut :
 ibu kami datang lebih pagi dari biasanya. Saat disapa beberapa orang yang dilewati, ibu tidak memberikan respon, tidak seperti biasanya. Saat berjalannya pun yang sempat diamati sangat pelan sekali. Sampai di toko ibu langsung duduk selonjor sambil bersandar. Saat itu ada yang mengamati, dua orang depan toko ibu, katanya tiba-tiba agak mlorot atau turun, lalu mencoba dibangunkan namun tidak merespon. Akhirnya memanggil beberapa pedagang sekitar untuk membantu membuat sadar. Ada yang memberi minyak angin,   dikeroki , dsb..dsb...
itu adalah yang saya lihat saat saya datang dengan hati gak karuan setelah terima telfon dari paklek di pasar dengan pakai HP ibuk
Segera kami bawa ke puskesmas terdekat dengan dibopong beberapa orang. sampai di puskesmas masih belum sadar, berlanjut ke RS bhayangkara Bojonegoro. Keponakan yang nyetir, selama perjalanan terus saya tuntun Allah...Allah...tapi masih terpejam terus ainun beliau. Diangkat lagi sampai RS masih belum sadar, baru sadar setelah diinfus. 
Alhamdulillah....namun masih terus terpejam, sampa saya minta bantuan perawat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Day 24 R/Kamis, 040424/Bukber at Home