Tatkala umurku habis
tanpa karya dan pengetahuan (ilmu)
lantas apa makna umurku
ini
(KH. Hasyim Asy’ari)
Melalui YPTD (Yayasan
Penerbit Thamrin Dahlan) yang terbentuk 29 Juli 2019, Bapak Thamrin ingin membantu
para penulis untuk menerbitkan bukunya secara GRATIS. YPTD ini juga sudah berdasarkan
Akta Notaris dan SK Kemenkumham. YPTD sebagai Penerbit mendapat kewenangan dari
Perpustakaan nasional untuk mengusulkan ISBN buku yang akan diterbitkan. Setelah
itu YPTD membantu teman teman penulis yang telah memiliki naskah buku untuk
diterbitkan. Sejak launching Terbitkan
buku gratis ber ISBN 19 Agustus 2020 sudah 36 buku diterbitkan YPTD
Program YPTD
Program A : Penulis telah
mempunyai naskah buku segera kirim ke
email thamrindahlan@gmail.com
Program B : YPTD
menerbitkan Buku dari Para Penulis posting di website terbitkanbukugratis.id
setelah terkumpul naskah 150 – 200 halaman.
Program C : Penulis
posting di website YPTD terbitkanbukugratis.id sampai 40-50 artikel kemudian
buku diterbitkan YPTD
Standard baku YPTD terkait naskah buku
YPTD menerima Nahkah Buku
Penulis via email thamrindahlan@gmail.com lengkap dengan Judul, Daftar Isi,
Cover depan belakang Buku dan Kata Pengantar.
Ketentuan Standard baku
Buku terbitan YPTD
a. Ukuran A5
b. Font 12
c. Margin 1.5/1/1/1
d. Huruf Times News Roman
e. Spasi 1.5
f. Ketebalan 150 – 200 Halaman
Buku itu berpunggung. ketebalan > 150 halaman postur buku gagah
bisa berdiri di rak perpustakaan. Ketika
buku tipis tak berpunggung rasanya
kurang sreg. .
Prinsip dan Komitmen YPTD
YPTD untuk satu judul buku mencetak 5 ekp. 2 buku untuk Perpustakaan Nasional, 1 buku (master) beserta soft copy untuk Penulis, 1 Buku untuk YPTD dan 1 buku untuk Penyandang Dana. Dana awal YPTD berasal dari Wakaf Keluarga. Admin YPTD terdiri dari keluarga dan sukarelawan tanpa dibayar atas keikhlasan berbahakti untuk Literasi Indonesia.
YPTD Turut berperan Serta Mengorganisir Gerakan Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Literasi Indonesia focus menerbitkan buku. Buku adalah Mahkota seorang Penulis. Secerdas dan sepintar apapun seseorang apabila belum menulis apalagi menerbitkan buku maka ilmunya akan hilang sia sia.
Pendapat Bapak H. Thamrin
Dahlan tentang Kepenulisan
Menulis untuk berbagi kebaikan. Metode yang saya gunakan ketika menulis ialah
" sekali duduk jadi" artinya
jangan pernah meninggalkan artikel yang sedang digarap. Selesaikan kemudian
posting. Posting ke sosial media dan
seketika tulisan memiliki Roh. Roh itu membuktikan tulisan hidup ketika
dibaca apalagi dikomentari. Bisa jadi
itulah kiat menulis selama 10 tahun ini sehingga sudah posting 2.800 artikel.
Kembali ke niat berbagi maka inspirasi tak pernah terputus. Apalagi muara menulis itu adalah BUKU. Sejatinya Buku adalah Mahkota seorang Penulis
Saya berkeyakian semua
orang bisa menulis. Artinya ketika bisa
berbicara atau bertutur maka otomatis bisa menulis. Menulis adalah proses sederhana memindahlkan
apa apa yang kita katakan ke laptop atau pc bahkan hp.
Tidak ada istilah penulis
pemula (karena tidak ada pengakhir) yang ada istilah penggiat literasi.
Terimakasih Bapak H.
Tamrin Dahlan, teriring doa jazaakallah khairan katsiira, semoga semua yang
diusahakan menjadi amal jariyah Bapak. Aamiin
Ini info contact Beliau :
Thamrin Dahlan
Ketua Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan
Hp. 0815 9932 527
Website YPTD : terbitkanbukugratis.id
Email thamrindahlan@gmail.com
Wuaahh kereenn lengkap jelas. Membuat bahagia yg membacanya
BalasHapusLuar biasa Posting Ibu Nurin Nuzulia
BalasHapusKiranya berkenan posting tulisan ini ke website YPTD terbitkanbukugratis.id
Ada 3 keuntungan posting di YPTD
1. Tulusan akan lebih banyak dibaca karena tulisan otomatis diterjemahkan kedalam 6 Bahasa sehingga pembaca dari luar negeri bisa mendapatkan manfaat dari karya kita
2. Tulisan ini akan menjadi bagian dari Buku Kompikasi YPTD yang diterbitkan setiap bulan
3. Ketika tulisan di web YPTD mencapai 40 artikel atau setara dengan 150 hal;aman maka otomatis Buku atas nama penulis di terbitkan tanpa biaya.
Silahkan Ibu Guru register dan langsung posting.
Menulislah terus, inspirasi itu ada disekitar kita. Menulis dan menulis tanpa terasa dalam waktu kurang 2 bulan kumpulan tulisan itu menjelma menjadi buku. Seorang Guru di Depok Pak Ropiyadi telah memiliki Buku Perdana setelah posting 40 artikel.
Tetap semangat
Salam Literasi YPTD
Thamrin Dahlan
Alhamdulillah, terimakasih Bu Lia dan pak H Tamrin, InsyaAllah bapak, saya senang mencoba, dan silaturahim apalagi yang belum pernah😊🙏
BalasHapusTypo Bu Lis😊
BalasHapusBismillah, ikut komen di sini ya!
BalasHapusDari pertama membaca sampai terakhir, sudah dijelaskan dengan bagus tentang materi ketujuh kemarin.
Sedikit saran, perlu dirapikan sedikit. Setelah titik, maka perlu ada spasi, tetapi satu saja spasinya.
Dan, ini untuk paragraf, ada yang 1,5, ada juga yang 1. Kok bisa begitu ya?
Tapi, secara umum sudah bagus kok! Tetap rajin menulis dan berbagi ke orang lain ya?! Sip!
Resumenya bagus, lengkap
BalasHapusAlhamdulillah pak ketua dan Bu Ida, betul, terutama tentang pengaturan di paragraf, perasaan sudah saya samakan, tapi kenapa tampilan jadi seperti itu di blog. Bahkan sampai pernah beberapa kali postingan saya hapus karena kurang rapi.
BalasHapusHehe...kalau yang ini tadi malam memang kurang saya teliti
Semangat terus bu, ayo sukses bersama
BalasHapussiiip keren...
BalasHapussemngat bu salam literasi
BalasHapusBu Nurin demakin matang nih
BalasHapusMembaca kalimat pembuka 'Motto saya menulis 3 Pena yaitu Penasehat, Penakawan dan Penasaran' pembaca pasti akan mengira ini adalah moto penulis/pemilik blog padahal sejatinya bukan. Saran saya ditambahkan sumber asal kalimat tersebut. Tabik. 🙏
BalasHapusterimakasih, iya betul, setelah saya baca lagi ternyata kurang pas,harusnya saya beri motto Bapak Thamrin
Hapuskeureen..
BalasHapusWow...kereeen. i like it
BalasHapusresumnya keren banyak dikunjungi teman
BalasHapus