Rabu, 30 Maret 2022

Dari Booster sampai akhir Sya'ban

Alhamdulillah sesuai rencana, hari Senin/28 Maret 2022 jadi ke Puskesmas Purwosari. Awalnya akan bertiga, namun sampai di sana booster hanya sisa dua. Ya sudah, akhirnya saya dan ibu. Bersyukur tensi normal semua, saya 110 dan ibu 130. Ibu lebih dulu baru giliran saya. Tidak terasa, seperti kata anak-anak di sekolah saat selesai divaksin.
Pulangnya saya membeli es sup buah. Tergiur dengan segarnya es satu plastik hampir penuh yang berada di dekat pintu Puskesmas. Mungkin harganya sepuluh ribu, dalam hati saya. MasyaAllah ternyata lima ribu saja, bahkan itupun awalnya tidak mau saya bayar. Yaa...karena wali murid yang berjualan. 
Sama sekali tidak tau kalau sebenarnya tidak boleh minum es setelah booster, karena tidak ada pesan apa-apa dari ibu yang menyuntik tadi. Sampai di sekolah dengan santainya saya minum, namun hanya dengan sendok demi sendok, tidak minum di gelas. Lalu saya tawarkan ke ustadzah-ustadzah yang sedang berkumpul mengepung nasi tumpeng.
 

Minggu, 20 Maret 2022

Alhamdulillah menjadi yang terbaik

 


Sangat bersyukur bisa menjadi lebih baik lagi. Sebelumnya juara 2, sekarang juara 1 lomba Kaligrafi kontemporer. memang inilah bidangnya mbak Lia, putri sholihah kami yang benar-benar temurun bakatnya dari abahnya. Hehe...sepertinya tidak hanya bakat melukis yang copas tapi sifat cueknya juga. 

Selasa, 15 Maret 2022

Daun Jambu Biji

 

#latepost, 060322

استغفر الله العظيم...

Ya Allah....di usia 50 tahun lebih satu bulan, saya baru merasakan mengunyah  daun jambu biji. Diare dari bangun tidur kurang lebih jam 02.30 WIB, sampai saya nulis ini di rumah Kuncen sudah dua kali ke belakang. 

Biasanya teh pahit sekali minum sudah berhenti, namun kali ini masih terus. Apakah sebenarnya penyebab diare ini? Apakah karena dua hari saya terlambat makan siang, ataukah karena makanan yang masuk ke perut, ataukah karena masuk angin?

Tiga itu yang terfikir di benak saya, namun saya berdoa semoga saya terhindar dari penyakit yang berat, khususnya penyakit lambung....Aamiin

Awalnya di rumah minum magafit, karena membaca testimoninya, bahkan baru tahu untuk mengurangi buang angin juga. 

Tapi di mana ya magafitnya, kok tidak terbawa ke rumah kuncen? Seingat saya sudah saya pegang akan saya bawa, tapi entah saya letakkan di mana lagi. Akhirnya mencari daun jambu biji, teh pahit dan beli diapet juga. Saya kunyah jambu biji lalu saya minum teh pahit. Bulek yang baik hati memberi emping melinjo, saya makan juga. Setelah bulek pulang saya tertidur di kursi sebentar.

Ya Allah... apakah belum akan berhenti juga? Lalu terbangun dan merasa sudah agak lumayan, saya menyapu rumah. Syukurlah, yang dari Jakarta datangnya agak sore jadi masih ada waktu 



Bismillah...awal September '24

Alhamdulillah Ya Allah.... Engkau yang Maha mengatur semuanya....