Alhamdulillah malam ini peserta
Pelatihan Belajar Menulis mendapatkan nutrisi semangat lagi untuk terus menulis
dan akhirnya menerbitkan buku. Disampaikan oleh narasumber yang sudah tidak
asing lagi namanya di group ini, Brian Prassetyawan. Sudah kenal kan? Ya,
meskipun baru kenal lewat dumay atau dunia maya.
Namun malam ini Beliau akan membahas hal-hal yang perlu diperhatikan
saat menyiapkan kumpulan resume untuk menjadi naskah buku. Dengan tujuan menjelaskan
kalau mungkin ada yang masih bertanya-tanya, bagaimana kelanjutan
proses penerbitan buku jika sudah menyelesaikan 20 resume. Apakah harus melalui
penerbit yang ditentukan pelatihan belajar menulis,atau bagaimana ? Lalu
bagaimana menyusun kumpulan resume dalam bentuk format buku ?
Pak Brian Berbagi Cerita tentang
Awal Menulis Buku
Namun sebelum membahas
tentang hal di atas, Pak Brian ingin
sedikit sharing tentang awal mulanya menulis buku
Berawal dari ngeblog
sejak tahun 2009. Namun keinginan untuk membuat buku baru muncul pada akhir
2013. Keinginan tersebut masih ada jejak digitalnya,yang saat itu ingin menerbitkan buku pada 2014.
Bisa dilihat di: https://www.liputan6.com/citizen6/read/782602/resolusi-2014-mencipta-buku-setahun-satu
Pada tahun 2019 pak Brian mulai bangkit lagi karena tidak sengaja menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Terbukalah dalam benaknya bahwa menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan dengan adanya penerbit indie.
semangat muncul kembali
dan menyelesaikan naskah hingga akhirnya pada Oktober 2020 mengirim naskah buku
pertama ke salah satu penerbit Indie.Perlu
waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari
2020, buku pertama saya terbit.
Setelah buku pertama
terbit, barulah ketemu dengan grup pelatihan belajar menulis. Ketika itu
memasuki gelombang 4. Pak Brian merasa senang sekali berada satu grup dengan
guru-guru yang juga suka menulis. Semangat menulis menjadi berkali-kali lipat
hingga menerbitkan buku solo pada Mei dan Juni 2020
ini buku kedua (Mei 2020)
Ini buku ketiga (Juni
2020)
Penjelasan Pak Brian
kepada peserta gelombang 16 dalam Menerbitkan Buku
Pak Brian mengatakan
bahwa para peserta ini beruntung bisa
bergabung di grup ini. Banyak informasi yang akan didapatkan dalam mnerbitkan
buku
1.
Peserta tinggal pilih mau menerbitkan buku
dimana dan mendapat bimbingan.
2.
Pelatihan belajar menulis tidak menentukan
penerbit tempat para peserta menerbitkan buku. Silahkan bebas memilih penerbit.
Pertemuan sebelumnya sudah ada Cak Inin dari Kamila Press dan Pak Thamrin
Dahlan dari YPTD. Sudah tahu kan ketentuan/persyaratan dari tiap penerbit
tersebut?
3.
Maka yang sebaiknnya dilakukan adalah
memahami betul ketentuan tiap penerbit dan memilih yang cocok
4.
Format naskah buku tidak ditentukan dari pelatihan belajar menulis, tapi
menyesuaikan penerbit yang dipilih. Karena bisa saja antar penerbit beda format
settingannya
5.
Dua puluh tulisan resume digabung dalam satu file microsoft word
6.
Pak Brian juga memberikan pilihan yaitu
menerbitkan buku lewat Beliau
Bekerja sama dengan sebuah penerbit indie.
Contohnya, penerbit ini telah menerbitkan bukunya bu Aam.
Pertama,
20 tulisan resume digabung dalam satu file microsoft word. Nah settingan file
microsoft word ini perlu disesuaikan dengan format penerbit.
Kalau
format penerbit rekanan pak Brian sbb :
Ukuran
kertas A5 (14x20cm)
Huruf
times new roman, ukuran 12
Spasi
1,5
Margin
2 cm semua
Paragraf
rata kiri-kanan (justify)
Kemudian masukkan juga kelengkapan naskah
dalam file naskah kumpulan resume
Kelengkapan naskah yaitu:
cover ( judul buku dan
nama penulis saja), kata pengantar, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil
penulis, sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat)
Urutannya:
Cover
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
Isi
naskah
Profil
Penulis
Sinopsis
Semuanya dalam satu file.
Tidak dipisah-pisah menjadi beberpa file. Jika sudah siap, silakan kirim ke WA pak
Brian
Untuk di penerbit rekanan
Beliau, tidak ada batas minimal jumlah halaman. Hanya 30 halaman A5 saja tetap
diterbitkan. Kalau resume ini nanti pasti lebih dari 90 halaman A5. Jadi tidak
perlu ragu pada resumenya masing-masing
Untuk menerbitkan di
penerbit rekanan Beliau biayanya Rp. 300.000
Penulis mendapat
fasilitas penerbitan:
Desain
cover
ISBN
Layout
Edit
ringan
2
Buku bukti terbit
E-Sertifikat
Rinciannya
sebagai berikut :
1.
Biaya pracetak (Lay out, ISBN, cover, editor): Rp 300. 000,00
2. Waktu yg dibutuhkan hingga terbit kurang
lebih 1 bulan
3.
Biaya per bukunya harga cetak per buku
tergantung jumlah halaman. Sebagai gambaran: 100 halaman A5 = 33.250
4.
Kualitas kertas, jilid dll Kualitas
seperti penerbit pada umumnya. Kertas bookpaper 57 gram, jilid lem panas
5.
Cover : soft cover bahan art carton 260 gms,
binding, laminating glossy Wrapping plastik
Beberapa hal penting
terkait dari resume menjadi buku
Saya rangkum dari hasil
tanya jawab, diantaranya sebagai berikut:
Jika motivasi dari diri
sendiri, ada kemungkinan akan naik-turun. Maka sebaiknya ikutan komunitas,
seperti pelatihan belajar menulis ini. Untuk percaya diri, Pak Brian banyak
membandingkan buku-buku dari berbagai penerbit indie. Ternyata isi tulisannya
tidak harus yang berat-berat. Tulisan tentang keseharian saja bisa diterbitkan.
1. Paragraf jangan berisi
terlalu banyak kalimat
2. Mulailah membiasakan
membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan
Di group ini ada 4
penerbit.
1.
Kamila Press: Cak Inin
2.
YPTD: Pak Thamrin Dahlan
3.
Gemala: Brian
4.
Oase Pustaka: Bu Kanjeng
Dalam penyusunan resume
untuk diterbitkan buku, tidak ada batas waktunya. Sederhana saja, 20 resume digabung jadi satu dan dirapikan.
Ditambahkan kelengkapan naskah. Baca ulang lagi + edit, selesai.
Pelatihan ini menyediakan
30 pertemuan. 20 resume batas minimal saja. Kalau membuat lebih dari 20 ya
lebih bagus
Langkah awal untuk
menjadi penulis buku antara lain adalah ikut komunitas menulis seperti
pelatihan belajar menulis ini. Lalu rajin menulis di blog. Kumpulan tulisan di
blog bisa dibukukan. Ini adalah konsep yang diterapkan Om Jay.
Maka itulah gunanya blog.
Menampung tulisan-tulisan kita. Kalau sudah banyak, kita tinggal pilih-pilih
tulisan mana yang mau dibukukan
Pada dasarnya Pak Brian tidak punya hobi menulis. Namun sejak ngeblog,
hobi menulis menjadi muncul. Beliau mempelajari tentang menulis secara otodidak
lewat internet atau buku. Maka sebenarnya Beliau pun masih perlu banyak belajar
tentang menulis. Untuk di grup 16 ini ada Pak Opin dan Pak Rizky, rekomendasi
dari Beliau.
Rencana selanjutnya, blog
Pak Brian www.praszetyawan.com akan
dibuat jadi 5 buku. Lalu mengajak siswa kelas beliau menerbitkan buku antologi.
Ada mimpi juga untuk membentuk komunitas guru penulis Jakarta. Semoga semuanya
terwujud Pak Brian...Aamiin
Nah, saatnya Pak Brian
memberikan kesimpulan pelatihan belajar menulis malam ini.
Sekarang ini menerbitkan buku semakin mudah.
Tulisan apapun bisa diterbitkan. Ditambah lagi bapak/ibu sudah bergabung dengan
grup ini. Jalan yang harus dilewati untuk menerbitkan buku semakin jelas dan
terbuka. Maka mari tuntaskan sampai buku terbit. Jangan berhenti di satu buku.
Mudah-mudahan berlanjut menerbitkan buku kedua, ketiga, dan seterusnya
Alhamdulilah...
Terimakasih
Pak Brian atas penjelasan semuanya, terutama yang berhubungan erat dengan yang
telah dilakukan para peserta di setiap Senin, Rabu dan Jumat malam. Jadi ada
jalan terang untuk mewujudkan mimpi menerbitkan buku. Aamiin